Guru: Spiritual Father (Bapak Rohani)

Oleh: Abdul Aziz, S.Ud

“Barangsiapa yang tidak memiliki Guru, maka Imamnya adalah Syaitan” Imam Abu Yazid AlBusthomi

 

Dalam belajar apapun pastikan memiliki pembimbing ataupun Guru. Sehingga segala sesuatunya memiliki arah dan penuntun yang jelas, termasuk belajar agama.

Peran Guru dalam dunia Pendidikan tidak sekedar menyampaikan sebuah materi saja, melainkan seorang guru juga harus menanamkan nilai moral, nilai spiritual, nilai sosial, nilai ekonomi, dan ilmu-ilmu lainnya kepada peserta didik.

Islam sangat menjunjung tinggi sebuah keilmuan, sehingga orang yang berilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi ketimbang yang tidak berilmu, meskipun secara ekonomi guru terlihat sederhana.

Guru memiliki kedudukan yang lebih tinggi karena guru merupakan bapak rohani (spiritual father) yang memberikan ilmu pengetahuan, membimbing akhlakul karimah serta meluruskan tingkah laku yang buruk kepada peserta didik supaya bias menjalankan kehidupannya sesuai dengan syariat agama Islam.

Dalam Islam, banyak sekali sebutan untuk guru, murabbi, mu’allim, mu’addib, muddaris, dan mursyid. Kelima istilah ini memiliki kedudukan serta perannya masing–masing, yaitu sebagai berikut:

  1. Murabbi yaitu seseorang yang bertugas membimbing dan mengarahkan anak didik, supaya memiliki keterampilan serta mampu mengatur hasilnya sehingga dapat bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.
  2. Mu’allim yaitu seseorang yang memiliki berbagai ilmu serta bias mengajarkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu menyampaikan berbagai ilmu kepada orang lain.
  3. Mu’addib yaitu seseorang yang mentransfer ilmu serta mengimplementasikan nilai moral dan spiritual kepada peserta didik, supaya berperilaku baik dalam menjalankan kehidupannya dalam rangka membangun peradaban yang lebih baik di masa depan.
  4. Muddaris yaitu seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan secara komprehensif yang digunakan untuk mengembangkan dan memperbaharui pengetahuannya secara berkelanjutan serta berusaha untuk mencerdaskan peserta didik dan melatih kemampuan yang sesuai dengan bakatnya masing–masing.
  5. Mursyid yaitu seseorang yang memiliki sikap dan sopan santun secara baik, sehingga bias dijadikan sebagai contoh oleh orang lain dan peserta didiknya
Chat WhatsApp